Selasa, 27 Mei 2014



GUNUNG LAWU




Gunung Lawu (3.265 mdpl)


          Terletak di Pulau Jawa, Indonesia, tepatnya di perbatasan Provinsi Jawa Tengah dan Jawa Timur. Status gunung ini adalah gunung api "istirahat" dan telah lama tidak aktif, terlihat dari rapatnya vegetasi serta puncaknya yang tererosi. Di lerengnya terdapat kepundan kecil yang masih mengeluarkan uap air (fumarol) dan belerang (solfatara). Gunung Lawu adalah sumber inspirasi dari nama kereta api Argo Lawu, kereta api eksekutif yang melayani Solo Balapan-Gambir.

Gunung Lawu mempunyai 4 kawasan hutan :
  1.  Hutan Dipterokarp Bukit
  2.  Hutan Dipterokarp Atas
  3.  Hutan Montane
  4.  Hutan Ericaceous.

Gunung Lawu memiliki 3 puncak :
  1.  Puncak Hargo Dalem
  2.  Puncak Hargo Dumiling 
  3.  Puncak Hargo Dumilah, yang terakhir ini adalah puncak tertinggi.

Tempat menarik di Gunung Lawu untuk wisata :
  • Tawangmangu
  • Cemorosewu
  • Sarangan

Terdapat 2 Candi di Gunung Lawu :
  1. Candi Sukuh
  2. Candi Cetho, kedua candi tersebut merupakan peninggalan dari kerajaan majapahit.

 Di kaki gunung ini juga terdapat 3 komplek pemakaman :
  1.  Astana Girilayu  
  2. Astana Mangadeg 
  3. Astana Giribangun, mausoleum untuk keluarga presiden kedua Indonesia, Suharto.


JALUR PENDAKIAN

          Gunung Lawu sangat populer untuk kegiatan pendakian. Setiap malam 1 Sura banyak orang berziarah dengan mendaki hingga ke puncak. Karena populernya, di puncak gunung bahkan dapat dijumpai pedagang makanan.Pendakian standar dapat dimulai dari dua tempat (basecamp): Cemorokandang di Tawangmangu, Jawa Tengah, serta Cemorosewu, di Sarangan, Jawa Timur. Gerbang masuk keduanya terpisah hanya 200 m.

         Pendakian dari Cemorosewu melalui dua sumber mata air: Sendang (kolam) Panguripan terletak antara Cemorosewu dan Pos 1 dan Sendang Drajat di antara Pos 4 dan Pos 5.Pendakian melalui Cemorokandang akan melewati 5 selter dengan jalur yang relatif telah tertata dengan baik.Pendakian melalui cemorosewu akan melewati 5 pos. Jalur melalui Cemorosewu lebih nge-track. Akan tetapi jika kita lewat jalur ini kita akan sampai puncak lebih cepat daripada lewat jalur Cemorokandang. Pendakian melalui Cemorosewu jalannya cukup tertata dengan baik. Jalannya terbuat dari batu-batuan yang sudah ditata.

        Jalur dari pos 3 menuju pos 4 berupa tangga yang terbuat dari batu alam. Pos ke 4 baru direnovasi, jadi untuk saat ini di pos 4 tidak ada bangunan untuk berteduh. Biasanya kita tidak sadar telah sampai di pos 4. Di dekat pos 4 ini kita bisa melihat telaga Sarangan dari kejahuan. Jalur dari pos 4 ke pos 5 sangat nyaman, tidak nge-track seperti jalur yang menuju pos 4. Di pos 2 terdapat watu gedhe yang kami namai watu iris (karena seperti di iris).

       Di dekat pintu masuk Cemorosewu terdapat suatu bangunan seperti masjid yang ternyata adalah makam.Untuk mendaki melalui Cemorosewu (bagi pemula) janganlah mendaki di malam hari karena medannya berat untuk pemula. Di atas puncak Hargo Dumilah terdapat satu tugu.



SEJARAH LETUSAN GUNUNG LAWU

           Tidak banyak catatan sejarah tentang letusan Gunung Lawu, tetapi ada 1 catatan gunung lawu pernah meletus pada tanggal 28 November 1885 berdasarkan referensi dari IAVCEI, 1973-80. Post Miocene Volcanoes Of The World. 



PETA JALUR PENDAKIAN GUNUNG LAWU

1.  Peta dari 2 jalur pendakian yaitu dari jalur Cemoro Kandang dan Cemoro Sewu.








2.  Peta dari 1 jalur pendakian yaitu dari jalur Cemoro Sewu.







Tidak ada komentar:

Posting Komentar