Kamis, 29 Mei 2014


GUNUNG SEMERU





Gunung Semeru (3.676 mdpl)


            Terletak di pulau jawa, indonesia, tepatnya provinsi jawa timur. Gunung Semeru atau Sumeru adalah gunung berapi tertinggi di Pulau Jawa, dengan puncaknya Mahameru, 3.676 (mdpl). Kawah di puncak Gunung Semeru dikenal dengan nama Jonggring Saloko. Posisi gunung ini terletak di antara wilayah administrasi Kabupaten Malang dan Lumajang, dengan posisi geografis antara 8°06' LS dan 120°55' BT. Pada tahun 1913 dan 1946 Kawah Jonggring Saloka memiliki kubah dengan ketinggian 3.744,8 M hingga akhir November 1973. Disebelah selatan, kubah ini mendobrak tepi kawah menyebabkan aliran lava mengarah ke sisi selatan meliputi daerah Pronojiwo dan Candipuro di Lumajang. Di Gunung Semeru juga terdapat kawasan hutan seperti yang ada di Gunung Bromo.

Kawasan Hutan Di Gunung Semeru :
  • Hutan Dipterokarp Bukit.
  • Hutan Dipterokarp Atas.
  • Hutan Montane.
  • Hutan Ericaceous atau Hutan gunung.

Tempat Menarik Di Gunung Semeru :
  • Ranu Pani.
  • Ranu Regulo.
  • Ranu Kumbolo.
  • Kalimati.
  • Puncak Mahameru.


JALUR PENDAKIAN

      Diperlukan waktu sekitar empat hari untuk mendaki puncak gunung Semeru pulang-pergi. Untuk mendaki gunung semeru dapat ditempuh lewat kota Malang atau Lumajang. Dari terminal kota malang kita naik angkutan umum menuju desa Tumpang. Disambung lagi dengan Jip atau Truk Sayuran yang banyak terdapat di belakang pasar terminal Tumpang dengan biaya per orang Rp.20.000,- hingga Pos Ranu Pani.
Sebelumnya kita mampir di Gubugklakah untuk memperoleh surat izin, dengan perincian, biaya surat izin Rp.6.000,- untuk maksimal 10 orang, Karcis masuk taman Rp.2.000,- per orang, Asuransi per orang Rp.2.000,-

          Dengan menggunakan Truk sayuran atau Jip perjalanan dimulai dari Tumpang menuju Ranu Pani, desa terakhir di kaki semeru. Di sini terdapat Pos pemeriksaan, terdapat juga warung dan pondok penginapan. Bagi pendaki yang membawa tenda dikenakan biaya Rp 20.000,-/tenda dan apabila membawa kamera juga dikenakan biaya Rp 5.000,-/buah. Di pos ini pun kita dapat mencari porter (warga lokal untuk membantu menunjukkan arah pendakian, mengangkat barang dan memasak). Pendaki juga dapat bermalam di Pos penjagaan. Di Pos Ranu Pani juga terdapat dua buah danau yakni Ranu Pani (1 ha) dan Ranu Regulo (0,75 ha). Terletak pada ketinggian 2.200 mdpl.

       Setelah sampai di gapura selamat datang, perhatikan terus ke kiri ke arah bukit, jangan mengikuti jalanan yang lebar ke arah kebun penduduk. Selain jalur yang biasa dilewati para pendaki, juga ada jalur pintas yang biasa dipakai para pendaki lokal, jalur ini sangat curam. Jalur awal landai, menyusuri lereng bukit yang didominasi dengan tumbuhan alang-alang. Tidak ada tanda penunjuk arah jalan, tetapi terdapat tanda ukuran jarak pada setiap 100m. Banyak terdapat pohon tumbang, dan ranting-ranting diatas kepala.

          Setelah berjalan sekitar 5 km menyusuri lereng bukit yang banyak ditumbuhi bunga edelweis, lalu akan sampai di Watu Rejeng. Di sini terdapat batu terjal yang sangat indah. Pemandangan sangat indah ke arah lembah dan bukit-bukit, yang ditumbuhi hutan cemara dan pinus. Kadang kala dapat menyaksikan kepulan asap dari puncak semeru. Untuk menuju Ranu Kumbolo masih harus menempuh jarak sekitar 4,5 Km.

       Di Ranu Kumbolo dapat didirikan tenda. Juga terdapat pondok pendaki (shelter). Terdapat danau dengan air yang bersih dan memiliki pemandangan indah terutama di pagi hari dapat menyaksikan matahari terbit disela-sela bukit. Banyak terdapat ikan, kadang burung belibis liar. Ranu Kumbolo berada pada ketinggian 2.400 m dengan luas 14 ha.

       Dari Ranu Kumbolo sebaiknya menyiapkan air sebanyak mungkin. Meninggalkan Ranu Kumbolo kemudian mendaki bukit terjal, dengan pemandangan yang sangat indah di belakang ke arah danau. Di depan bukit terbentang padang rumput yang luas yang dinamakan oro-oro ombo. Oro-oro ombo dikelilingi bukit dan gunung dengan pemandangan yang sangat indah, padang rumput luas dengan lereng yang ditumbuhi pohon pinus seperti di Eropa. Dari balik Gn. Kepolo tampak puncak Gn. Semeru menyemburkan asap wedus gembel.

        Selanjutnya memasuki hutan cemara di mana kadang dijumpai burung dan kijang. Daerah ini dinamakan Cemoro Kandang. Selanjutnya perjalanan di teruskan sampai pos kalimati. Pos Kalimati berada pada ketinggian 2.700 m, disini dapat mendirikan tenda untuk beristirahat. Pos ini berupa padang rumput luas di tepi hutan cemara, sehingga banyak tersedia ranting untuk membuat api unggun.Terdapat mata air Sumber Mani, ke arah barat (kanan) menelusuri pinggiran hutan Kalimati dengan menempuh jarak 1 jam pulang pergi. Di Kalimati dan di Arcopodo banyak terdapat tikus gunung.

           Untuk menuju Arcopodo berbelok ke kiri (Timur) berjalan sekitar 500 meter, kemudian berbelok ke kanan (Selatan) sedikit menuruni padang rumput Kalimati. Arcopodo berjarak 1 jam dari Kalimati melewati hutan cemara yang sangat curam, dengan tanah yang mudah longsor dan berdebu. Dapat juga kita berkemah di Arcopodo, tetapi kondisi tanahnya kurang stabil dan sering longsor. Sebaiknya menggunakan kacamata dan penutup hidung karena banyak abu beterbangan. Arcopodo berada pada ketinggian 2.900m, Arcopodo adalah wilayah vegetasi terakhir di Gunung Semeru, selebihnya akan melewati bukit pasir.

          Dari Arcopodo menuju puncak Semeru diperlukan waktu 3-4 jam, melewati bukit pasir yang sangat curam dan mudah merosot. Sebagai panduan perjalanan, di jalur ini juga terdapat beberapa bendera segitiga kecil berwarna merah. Semua barang bawaan sebaiknya tinggal di Arcopodo atau di Kalimati. Pendakian menuju puncak dilakukan pagi-pagi sekali sekitar pukul 02.00 pagi dari Arcopodo. Siang hari angin cendurung ke arah utara menuju puncak membawa gas beracun dari Kawah Jonggring Saloka. Pendakian sebaiknya dilakukan pada musim kemarau yaitu bulan Juni, Juli, Agustus, dan September. Sebaiknya tidak mendaki pada musim hujan karena sering terjadi badai dan tanah longsor. 

Sangat indah pemandangan yang disuguhkan selama pendakian Gunung Semeru, Sayang sekali jika tidak di abadikan, Selamat mendaki.



SEJARAH LETUSAN GUNUNG SEMERU

Menurut beberapa sumber Gunung Semeru meletus sebanyak 84 kali, letusan pertama diawali tahun 1818, dan berikut daftar tahun letusan Gunung Semeru :
  1. 1818     21.  1886     41.  1908     61.  1960     81.  1989
  2. 1830     22.  1887     42.  1909     62.  1961     82.  1990
  3. 1832     23.  1888     43.  1910     63.  1963     83.  1992
  4. 1836     24.  1889     44.  1911     64.  1967     84.  1994
  5. 1838     25.  1890     45.  1912     65.  1968    
  6. 1842     26.  1891     46.  1913     66.  1969
  7. 1844     27.  1892     47.  1941     67.  1972
  8. 1845     28.  1893     48.  1942     68.  1973
  9. 1848     29.  1894     49.  1945     69.  1974
  10. 1851     30.  1895     50.  1946     70.  1975
  11. 1865     31.  1896     51.  1947     71.  1977
  12. 1857     32.  1897     52.  1950     72.  1978
  13. 1860     33.  1898     53.  1951     73.  1979
  14. 1864     34.  1899     54.  1952     74.  1980
  15. 1867     35.  1900     55.  1953     75.  1981
  16. 1872     36.  1901     56.  1954     76.  1982
  17. 1877     37.  1903     57.  1955     77.  1983
  18. 1878     38.  1904     58.  1957     78.  1984
  19. 1884     39.  1905     59.  1958     79.  1985
  20. 1885     40.  1907     60.  1959     80.  1986


PETA JALUR PENDAKIAN GUNUNG SEMERU

Peta jalur pendakian Gunung Semeru sama saja dengan peta pendakian Gunung Bromo karena masih satu kawasan.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar